Belanja MICE pada tahun 2024 diperkirakan naik 12-17 persen – Industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan menjelang tahun 2024. Dengan proyeksi peningkatan belanja MICE sebesar 12-17 persen, sektor ini menjadi salah satu pendorong pemulihan utama pascapandemi. Berbagai faktor, seperti peningkatan minat terhadap event-event internasional, kemajuan teknologi dalam penyelenggaraan acara, serta pergeseran tren dalam perencanaan dan pelaksanaan MICE, berkontribusi pada optimisme ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan belanja MICE, tren baru dalam industri, pentingnya inovasi serta teknologi, serta dampak keputusan pemerintah terhadap perkembangan sektor ini di tahun 2024.

1. Faktor Pendorong Pertumbuhan Belanja MICE

Pertumbuhan belanja MICE pada tahun 2024 didorong oleh berbagai faktor yang saling terkait. Salah satu yang paling signifikan adalah pemulihan ekonomi global yang telah terlihat sejak tahun lalu. Banyak perusahaan dan organisasi yang mulai kembali mengadakan pertemuan dan acara secara langsung setelah beradaptasi dengan berbagai tindakan selama pandemi. Selain itu, meningkatnya minat terhadap pariwisata bisnis di Indonesia, yang dikenal dengan keindahan alamnya serta keragaman budayanya, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penyelenggara acara.

Faktor lain yang berkontribusi adalah kemudahan aksesibilitas transportasi dan infrastruktur yang semakin baik. Pemerintah Indonesia terus melakukan perbaikan infrastruktur untuk mendukung sektor MICE, seperti pembangunan bandara baru, peningkatan jalan, serta fasilitas akomodasi yang lebih beragam dan berkualitas. Hal ini membuat penyelenggaraan acara di berbagai lokasi lebih mudah dan nyaman bagi peserta dari dalam dan luar negeri.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga berperan penting dalam pertumbuhan MICE. Dengan semakin banyaknya platform digital yang memungkinkan penyelenggaraan acara hybrid—gabungan antara tatap muka dan dare—peserta dari berbagai lokasi dapat berpartisipasi tanpa harus melakukan perjalanan jauh. Hal ini tidak hanya menghemat biaya tetapi juga memberikan dampak buruk bagi peserta, yang pada gilirannya mendorong lebih banyak perusahaan untuk berinvestasi dalam acara MICE.

2. Tren Baru dalam Industri

Memasuki tahun 2024, industri MICE diperkirakan akan mengalami transformasi yang dipicu oleh beberapa tren baru. Salah satu tren yang terlihat adalah meningkatnya kesadaran akan keinginan dalam penyelenggaraan acara. Banyak penyelenggara kini berusaha untuk mengimplementasikan praktik ramah lingkungan, mulai dari pemilihan lokasi, penggunaan bahan yang dapat dilakukan ulang, hingga pengurangan sampah selama acara berlangsung. Hal ini tidak hanya menarik perhatian peserta yang peduli lingkungan, tetapi juga memberikan citra positif bagi perusahaan penyelenggara.

Selain itu, personalisasi pengalaman peserta menjadi tren yang semakin menjanjikan. Dengan memanfaatkan data dan analitik, penyelenggara acara dapat menyusun program yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi peserta. Misalnya, melalui survei sebelum acara, penyelenggara dapat mengetahui topik apa yang paling diminati oleh peserta, sehingga konten yang disajikan lebih relevan dan menarik. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepuasan peserta, tetapi juga meningkatkan kemungkinan mereka untuk menghadiri acara di masa yang akan datang.

Tren lain yang patut dicatat adalah meningkatnya penggunaan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dalam acara MICE. Dengan teknologi ini, peserta dapat merasakan pengalaman yang lebih mendalam dan interaktif. Misalnya, dalam pameran produk, peserta dapat mencoba produk secara virtual sebelum memutuskan untuk mengizinkannya. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan tetapi juga memberikan nilai tambah bagi penyelenggara acara.

3. Pentingnya Inovasi dan Teknologi 

Inovasi dan teknologi menjadi faktor kunci dalam menentukan keberhasilan acara MICE di tahun 2024. Penggunaan teknologi terkini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman unik bagi peserta. Misalnya, penggunaan aplikasi mobile untuk manajemen acara memungkinkan peserta mendapatkan informasi terkini mengenai agenda, lokasi, dan interaksi dengan peserta lain secara real-time.

Sistem pendaftaran yang terintegrasi dengan teknologi pembayaran digital juga mempermudah peserta dalam mendaftar dan melakukan pembayaran. Hal ini mengurangi antrean dan mempercepat proses check-in, sehingga peserta dapat lebih cepat terlibat dalam acara. Selain itu, penyelenggara juga dapat menggunakan teknologi analitik untuk menyinari data peserta dan mengukur efektivitas acara, sehingga dapat melakukan perbaikan untuk acara selanjutnya.

Selain itu, dengan meningkatnya kebutuhan akan keamanan dan kesehatan, banyak penyelenggara acara yang mulai menerapkan teknologi untuk memastikan kesehatan peserta. Misalnya, penggunaan alat pemindai suhu tubuh di pintu masuk, penyediaan hand sanitizer, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Ini memberikan rasa aman bagi peserta dan menunjukkan bahwa penyelenggara memperhatikan kesejahteraan mereka.

4. Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Sektor Belanja MICE

Kebijakan pemerintah dapat berdampak besar terhadap pertumbuhan industri MICE. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah mengembangkan berbagai kebijakan untuk mendukung sektor ini, seperti insentif pajak bagi penyelenggara acara dan promosi pariwisata yang lebih agresif. Dengan dukungan ini, diharapkan lebih banyak pelaku industri akan berinvestasi dalam penyelenggaraan acara.

Lebih jauh lagi, dukungan pemerintah dalam hal infrastruktur, seperti pembangunan tempat acara dan hotel, juga sangat berpengaruh. Dengan tersedianya tempat yang memadai dan berkualitas tinggi, penyelenggara dapat lebih mudah menarik perhatian peserta, baik domestik maupun internasional. Selain itu, kemudahan perizinan dan regulasi yang lebih jelas juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor ini.

Pemerintah juga berperan dalam mempromosikan Indonesia sebagai destinasi MICE internasional. Dengan partisipasi dalam pameran internasional dan kerjasama dengan berbagai organisasi MICE global, Indonesia dapat meningkatkan visibilitasnya di pasar internasional. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan jumlah acara yang diselenggarakan di Indonesia dan, pada gilirannya, meningkatkan belanja MICE secara keseluruhan.

 

Baca juga Artikel ; Bawaslu Tegaskan Politik Uang di Pilgub Bisa Dipidana